Intensitas tersebut akan bertambah banyak ketika
manusia berada dalam lingkungan yang gelap dan suasana hening. Ada pun
pada siang hari, cahaya yang memasuki mata diteruskan ke otak.
Pergantian siang dan malam termasuk salah satu tanda kekuasaan Allah Ta’ala bagi siapa saja yang mau berpikir. ”Allah
mempergantikan malam dan siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu,
terdapat pelajaran yang besar bagi orang-orang yang mempunyai
penglihatan.” (QS. an-Nuur [24]: 44). Demikian al-Quran mengungkapkan.
Fenomena siang dalam malam telah melahirkan sejumlah konsekuensi
biologis pada tubuh manusia. Semisal lahirnya variasi diurnal yang
disebut bioritme yang berlangsung dalam 24 jam. Ritme biologis ini
dinamakan pula ritme sirkadian ”circadian rhytm” yang dikontrol
oleh serangkaian jam biologis yang terjadi pada tubuh. Contoh mekanisme
bioritme adalah tidur, ekskresi kortisol dan melatonin. Produksi hormon
melatonin dari kelenjar pineal itu sendiri sangat dipengaruhi oleh
tingkat intensitas cahaya.
Intensitas tersebut akan bertambah banyak ketika manusia berada dalam
lingkungan yang gelap dan suasana hening. Ada pun pada siang hari,
cahaya yang memasuki mata diteruskan ke otak. Kondisi ini merangsang
kelenjar pineal untuk menghambat pelepasan melatonin.
Sebagai hormon yang memiliki fungsi utama menciptakan kualitas tidur
yang baik, melatonin memiliki sejumlah kegunaan, di antaranya:
Menjaga keharmonisan metabolisme sel, mempertahankan efisiensi dan
efektivitas kerja sel, membuat sel tidak mudah rusak sehingga
meningkatkan daya tahan sel terhadap berbagai gangguan dari luar.
Mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Mempengaruhi kerja organ tubuh terutama ketika tidur.
Mempengaruhi kondisi psikologis seseorang, terutama orang yang
kurang tidur akan memiliki kadar melatonin yang rendah sehingga
mengalami berbagai gangguan mood, seperti mudah gelisah, lelah, dan marah.
Berperan sebagai sistem alami yang mengatur masa penuaan tubuh.
Membuat tidur menjadi lebih nyenyak sehingga meningkatkan kualitas tidur.
Membantu tubuh memerangi sel-sel kanker seperti pada kanker payudara, kanker prostat, penyakit parkinson, dan jantung aritmia.
Berdasarkan hal ini, tidur dalam keadaan gelap jauh lebih baik bagi
kesehatan daripada tidur dalam keadaan terang. Tidur dalam keadaan gelap
adalah tidur yang alami. Tidur yang dicontohkan Rasulullah saw. “Apabila kalian tidur, makapadamkanlahlampu-lampu kalian. Sebab, setan-setanberkeliaransepertitikusdanmenabrak (lampu-lampu kalian) sehingga kalian terbakar.” (HR Ibnu Hibban)
Sejumlah penelitian pun membuktikan tidur terlalu banyak terpapar cahaya
pada malam hari dapat meningkatkan risiko depresi. Sebuah penelitian
yang disajikan pada pertemuan tahunan Society for Neuroscience di San
Diego, November 2010 menjelaskan bahwa pekerja shift malam dan orang
yang selalu terkena cahaya pada malam hari, lebih berisiko terkena
gangguan mood atau depresi.
Penelitian lain yang dipublikasikan dalam Cancer Genetics and Cytogenetics Journal
membuktikan menyalakan cahaya buatan pada malam hari ketika tidur,
memiliki dampak negatif pada jam biologis tubuh. Hal tersebut dapat
menjadi pemicu ekspresi berlebihan dari sel-sel yang dikaitkan dengan
pembentukan sel kanker. [ↄ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar