jiwaku meronta semakin aku melawannya langit pun tau, bila fajar saat senja nan abadi bahkan burung pun akan mengutukku jika aku bermimpi mimpi yang sangat indah, seindah mimpi setangkai bunga yang merindukan setitik embun jiwaku akan terus terbang, hilang oleh hembusan angin, tanpa tau dimanakah kini segumpal perasa akan nestapanya sang pengelana hati harapan akan kebaikan tuhan akan selalu terpelihara didalam segumpal perasa cobaan tuhan dan setitik kerlip akan lemahnya jiwa terus terkobar tanpa tau bila mana padam engkau sang bintang teruslah, tetaplah diatas pijakan, kembalilah saat angin berhenti berlalu keelokanmu abadi dalam terangnya senja jua setangkai bunga, abadi, membeku bernyawa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar