"Raja
Ramses II boleh berpikir dia adalah penguasa dunia. Ia mengklaim
dirinya seorang raja paling berkuasa di muka bumi, seorang raja paling
hebat sepanjang sejarah Mesir yang dijuluki Ramses The Great, seorang
firaun yang telah membangun berbagai monumen dan proyek raksasa.
Namun, atas segala kesombongannya itu, Ramses
ternyata tidak mampu menguasai hati seorang perempuan bernama Asiyah
binti Muzahim. Sejak awal, Ramses tidak memilikinya, meski Asiyah
berstatus sebagai istri penguasa Mesir itu.
Setelah ditinggal
mati oleh istri pertamanya, Sang Firaun merasa kesepian dan menghendaki
seorang istri. Ramses lalu mengutus seorang menteri bernama Haman untuk
meminang Asiyah.
Namun, Asiyah menolaknya. Dia tidak peduli
seberapa banyak emas yang disimpan oleh Ramses, juga berapa luas wilayah
yang dikuasainya. Satu hal yang dia pedulikan adalah seberapa besar
keimanan se seorang kepada Allah.
Namun, jelas Sang Firaun yang mengangkat
dirinya sendiri sebagai Tuhan tak memiliki kualitas itu. ‘’Bagaimana
saya sudi menikahi Firaun? Sedangkan, dia terkenal sebagai raja yang
ingkar kepada Allah,’’ ujarnya.
Sang utusan menyampaikan kabar
tersebut ke pada Ramses. Firaun marah dan mengutus ten tara untuk
menangkap orang tua Asiyah. Mereka disiksa dan dikurung. Firaun
melakukan hal tersebut untuk mengancam Asiyah. Bila Asiyah tak mau
dinikahi, Ramses berjanji akan membakar hidup-hidup kedua orang tua
Asiyah tepat di hadapannya. Ancaman itu membuat Asiyah luluh. Dia sadar
tidak akan mampu melihat orang tuanya menderita.
Asiyah lalu
menerima pinangan tersebut, namun dengan sejumlah syarat. Syarat
tersebut adalah membebaskan orang tuanya dan memberikan mereka rumah
yang indah serta menjamin kesejahteraan kedua orang tuanya. Asiyah pun
menolak untuk tidur bersama sang firaun. Bila permintaan tersebut tidak
dikabulkan, Asiyah rela mati dengan kedua orang tuanya. Firaun akhirnya
luluh dan menyetujui semua prasyarat itu.
Sebagai istri
Firaun, Asiyah tentu mendapatkan segala kemewahan. Namun, hal tersebut
tidak membutakan hatinya. Asiyah tetap menjadi manusia yang selalu
percaya pada Allah sebagai Tuhannya.
Dia pun selalu berdoa pada Allah agar selalu
dijaga kehormatannya. Atas permintaan tersebut, Allah menciptakan jin
yang selalu menyaru sebagai Siti Asiyah. Dialah iblis yang setiap malam
tidur dan melayani Firaun di atas ranjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar