Dirambati kubangan rindu yang menjelma menjadi syahdu
Dengan helaan yang melanda, dan lewat tawa yang sayup
Seraya meniti jalan berliku
Erat bait lengkungan senyum terlukis di wajah sang asmara
〥
Semu merah, lekuk wajah merona
Sekejap memantulkan bait cerita
Lalu menguap ditelan mata sang pujangga
Terluap sudah segenggam rindu atau seribu bisikan kalbu
Hingga gurat halusinasi menghampiriku sayu
Rasanya agak buram
Aku mencecapi makna yang tersaji
Dilahapnya kisah-kisah masa laluku
Dikunyah, dilumat, dimuntahkannya kembali
Di depan wajahku yang panas dengan bara
Sumpah serapah terukir jelas, mendayu-dayu melewati telingaku yang mendadak panas
〥
Berhenti bergurau pecundang!
Berhentilah mengkhayal!
Kau hanya seonggok rasa, di tengah pergulatan cinta.
Berhentilah menjadi makhluk bodoh!
http://www.artebia.com/

Tidak ada komentar:
Posting Komentar