Hijab
atau Jilbab merupakan salah satu penutup aurat wanita muslimah. Kerap
kali permasalahan hijab dikaitkan dengan akhlak seseorang. Hingga hampir
mencoreng kesucian hijab itu sendiri. Walau sebenarnya Hijab dan Akhlak
merupakan dua hal yang sangat berbeda.
Beberapa hari yang lalu, saya membaca DP teman bbm saya. Kurang lebih seperti ini kalimatnya..
Jika
engkau berjilbab dan ada yang mempermasalahkan akhlaqmu, katakan pada
mereka bahwa "Antara jilbab dan akhlaq adalah 2 hal yang berbeda".
Berjilbab adalah murni perintah Allah, wajib untuk wanita muslim yang
telah baligh tanpa memandang akhlaqnya baik atau buruk, sedangkan akhlaq
adalah budi pekerti yang tergantung pada pribadi masing-masing. Jika
seorang wanita berjilbab melakukan dosa atau pelanggaran, itu bukan
karna jilbabnya namun karna akhlaqnya. "Yang berjilbab belum tentu
berakhlaq mulia, namun yang berakhlaq mulia pasti berjilbab"
Saya
sangat setuju dengan kata-kata tersebut, bukan berarti saya mendukung
para wanita yang berjilbab untuk tidak berakhlaq mulia ya :D cuman sudah
menjadi rahasia umum pemikiran manusia-manusia yang merasa dirinya
sudah paling benar bahwa jikala melihat wanita yang berjilbab namun
akhlaqnya kurang baik beranggapan wanita itu menggunakan jilbabnya untuk
menutupi kelakuan buruknya. Na'uzubillah...
Hijab Dan Akhlak
Adalah Dua Hal Yang Berbeda(artinya) ”Hai Nabi, katakanlah kepada
isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin:
’Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka’. Yang
demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka
tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
[QS. Al Ahzab (33): 59]
(artinya) ” Dan hendaklah mereka
menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya
kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka,
atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau
saudara-saudara laki- laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki
mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita
islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan
laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau
anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.” [QS.AnNur(24) : 31]
Hijab Dan Akhlak Adalah Dua Hal Yang Berbeda
Sabda Rasulullah shallallahu ’alahi wassalam yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari ’Aisyah, (artinya) :
”Hai
Asmaa! Sesungguhnya perempuan itu apabila telah dewasa/sampai umur,
maka tidak patut menampakkan sesuatu dari dirinya melainkan ini dan
ini.” Rasulullah Shallahllahu ’alaihi wassalam berkata sambil
menunjukkan muka dan kedua telapak tangan hingga pergelangan tangannya
sendiri.
Ringkasnya begini, sebagai seorang muslimah, jilbab itu
hukumnya WAJIB. Tidak ada tawar-menawar dalam hal ini. Namun, terkadang
jilbab dijadikan tolak ukur perilaku seseorang. ''Dia berjilbab, tapi
kelakuannya buruk''. Pertanyaan saya, kenapa MENYALAHKAN jilbabnya?! toh
memakai jilbab sudah menutupi rambutnya dari pandangan kaum adam.
Bukankan itu sudah menjalankan satu kewajiban.
Jika ada seorang
wanita berjilbab, tapi akhlaknya buruk. Berarti, wanita itu hanya
sekedar 'mengetahui' belum 'memahami'. Kita tidak boleh menyalahkan
jilbabnya, karna itu kewajiban, cukup pribadinya...
Kesimpulan:
Pakailah
jilbabmu seraya tidak sekedar berniat untuk melakukan suatu hal yang
wajib dari perintah Allah. Jangan kamu memakai jilbab hanya untuk
fashion belaka, atau memakai jilbab untuk menutupi kejelekan sifatmu.
Ikhlaslah memakai jilbab untuk kebaikan dirimu, dan jadikan Hijab
sebagai kebutuhan mu, niscaya kelak kamu akan merasakan manfaat jilbabmu
dan berubahlah akhlakmu.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat
bagi kita semua, terutama untuk tidak mencampur baurkan antara Hijab dan
Akhlak. Karena, Hijab atau Jilbab dan Akhlak merupakan Dua Hal yang
Berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar