Matahari rebah dipunggung
bukit, temaram Surya menguning
nyaris terebut malam
Sepoi angin berembus sepi
aku bersandar di teras depan menunggu
hadirmu yang lama tak pulang, aku kesepian.
Basah mana kaca jendela terkena rintik embun
dengan basah kedua bola mataku
saat mengisahkan rinduku padamu yg berkepanjangan?
Entah ini hari yang keberapa deru debarku
tentangmu adalah siksa yg teramat perih
dalam hatiku
Sedekat nadi aku ingin memilih mati
bila tanpa kau di sini
Tuhan, aku hanya pasrah oleh garisMu.
bawalah aku dalam RuhMu
bila tak ditakdirkan untuk bersanding disisinya.

gambar :ruangpekerjaseni.blogspot.com

Tidak ada komentar:
Posting Komentar